A. PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia saat ini
mengalami jauh yang kita harapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini
sangat bermacam-macam, meliputi hubungan system pendidikan dengan aspek-aspek
lain dalam masyarakat, hubungan antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah
terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak sekolah dan lembaga pendidikan
dalam masyarakat.
Dilihat dari objek penyelidikannya
sosiologi pendidikan adalah bagian dari ilmu social terutama sosiologi dan ilmu
pendidikan yang secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu social[1].
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut
pandang, metode dan susunan pengetahuan yang jelas.
Penanganan masalah pendidikan hanya
berlandas pada teori Tohrndike yaitu pemberian ganjaran (reward) bagi yang patuh dan berhasil agar cenderung diulang-ulang,
akan tetapi sebaliknya member hukuman (punishment)
sampai jera bagi yang tidak patuh atau melanggar larangan, tanpa memperhatikan
factor-faktor sosiologisnya, pendidikan kita akan kurang sukses, apalagi
menangani kasus-kasus pendidikan yang berkaitan dengan masalah-masalah social,
seperti masalah kenakalan anak didik, putus sekolah, pengangguran, kemiskinan,
penyalahgunaan obat terlarang.
Untuk itu, para guru dan calon guru
harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkan
dalam kegiatan pendidikan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1)
Bagaimana ruang lingkup dalam sosiologi
pendidikan?
2)
Bagaimana konsep-konsep tentang tujuan
sosiologi pendidikan?
3)
Bagaimana fungsi sosiologi pendidikan
untuk kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN
Dengan pembahasan ini diharapkan
pembaca dapat memahami tentang guru dan calon guru harus memahami dan dibekali
dengan sosiologi pendidikan, mengetahui konsep-konsep tentang tujuan sosiologi
pendidikan dan mengetahui fungsi sosiologi untuk kehidupan sehari-hari
D. PEMBAHASAN
Para guru dan calon guru harus memahami dan dibekali
dengan sosiologi Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat mengalami perubahan
sangat cepat, progresif, dan kerap kali menunjukkan gejala “desintegratif”
(berkurangnya kesetiaan terhadap nilai-nilai umum ). Perubahan social yang
cepat menimbulkan “cultural lag”
(ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan). Cultural lag ini merupakan sumber masalah-masalah social dalam masyarakat. Masalah-masalah social juga dialami dunia pendidikan, sehingga lembaga-lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya[2]
(ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan). Cultural lag ini merupakan sumber masalah-masalah social dalam masyarakat. Masalah-masalah social juga dialami dunia pendidikan, sehingga lembaga-lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya[2]
D.1.
Ruang lingkup sosiologi pendidikan
Masalah-masalah
yang diselidiki sosiologi pendidikan antara lain meliputi pokok-pokok berikut
ini:
1. Hubungan sistem
pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat
a. Hubungan pendidikan
dengan sistem sosial atau struktur sosial,
b. Hubungan antara
sistem pendidikan dengan proses control sosial dan sistem kekuasaan,
c. Fungsi pendidikan
dalam kebudayaan,
d. Fungsi sistem
pendidikan dalam proses perubahan social dan kultural atau usaha mempertahankan
status quo
e. Fungsi sistem
pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.
2. Hubungan
antarmanusia di dalam sekolah
Lingkup ini lebih
condong menganalisis struktur sosial di dalam sekolah yang memiliki karakter
berbeda dengan relasi sosial di dalam masyarakat luar sekolah, antara lain
yaitu:
a. Hakikat kebudayaan
sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah
b. Pola interaksi
sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai
hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola kepemimpinan informal sebagai
terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
3. Pengaruh sekolah
terhadap perilaku dan kepribadian semua
pihak di
sekolah/lembaga pendidikan
a. Peranan sosial
guru-guru/tenaga pendidikan,
b. Hakikat kepribadian
guru/ tenaga pendidikan,
c. Pengaruh kepribadian
guru/tenaga kependidikan terhadap kelakuan anak/peserta didik, dan
d. Fungsi
sekolah/lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid/peserta didik.
4. Lembaga Pendidikan
dalam masyarakat
Di sini dianalisis
pola-pola interaksi antara sekolah/ lembaga pendidikan dengan kelompok-kelompok
sosial lainnya dalam masyarakat di sekitar sekolah/lembaga pendidikan.
Hal yang termasuk dalam
wilayah itu antara lain yaitu
a. Pengaruh masyarakat
atas organisasi sekolah/lembaga
pendidikan,
b. Analisis proses
pendidikan yang terdapat dalam sistemsistem
sosial dalam masyarakat
luar sekolah,
c. Hubungan
antarsekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
d. Faktor-faktor
demografi dan ekologi dalam masyarakat berkaitan dengan organisasi sekolah,
yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya
di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat[3].
D.2.
Tujuan Sosiologi penndidikan.
Sosilogi
pendidikan sangat memperhatikan pengaruh keseluruhan bahwa sosiologi pendidikan
memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara
individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamanya. Tak hanya itu, sosilogi
juga ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses
pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik.
Dari
pemaparan diatas maka konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan yaitu sebagai
berikut:
a) sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis proses sosiolisasi anak, baik dalam keluarga,
sekolah maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatikan pengaruh lingkungan
dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak.
b) sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan social. Banyak
orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan yang besar
bagi kemajuan masyarakat.
c) sosilogi
bertujuan menganalisis status pendidikan dalam bermasyarakat. Berdirinya suatu
lembaga pendidikan dalam masyarakat sering disesuaikan dengan tingkatan daerah dimana
lembaga pendidikan itu berada.
d) sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang
terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan atau aktivitas warga yang
berpendidikan/intelektual sering menjadi ukuran tentang maju dan berkembangnya
kehidupan masyarakat.
e) sosiologi
pendidikan bertujuan membantu menetukan tujuan pendidikan. Sejumlah pakar
berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak dan dapat
dipulangkan kepada filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus
menjadi dasar uuntuk menentukan tujuan pendidikan nasional serta tujuan
pendidikan lainnya.
f) sosiologi
pendidikan bertujuan memberikan kepada guru-guru(termasuk para peneliti dan
siapapun yang terkait dalam bidang pendidikan) latihan-latihan yang efektif
dalam bidang sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangan secara khusus.
Pendidikan sebagai pranata social memberikan
stratifikasi masyarakat menurut pembatasnya. Kebangunan personil dalam memegang
nilai-nilai social menandai kualifikasi pada stratifikasi tersebut. Mengingat
pegangan nilai menjadi sesuatu yang
penting, maka
pendidikan harus mampu melahirkan pemegang-pemegang nilai yang
unggul[4].
Peranan pendidikan dalam pembangunan dalam
pembangunan, khususnya pembangunan
system pendidikan nasional. Secara rinci yaitu sebagai berikut:
·
Menjelaskan sumbangan pendidikan dalam
pembangunan (pada umumnya)
·
Menjelaskan aspek-aspek dari system
pendidikan yang menjadi sasaran pembagunan
·
Menunjukkan titik temu pendidikan dengan
pembangunan[5]
D.3.
ANALISA
Menurut
analisa dari pemakalah yaitu: sosiologi pendidikan dengan aspek lain seperti
hubungan dengan masyarakat, antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah
terhadap perilaku dan lembaga pendidikan dalam masyarakat tidak bisa lepas dari
masalah tersebut, maka dari itu kita sebagai calon guru membenahi masalah agar
system pendidikan kita dapat berjalan dengan baik dan mencapai yang kita
harapkan.
E. PENUTUP
Demikianlah
kami sampaikan. Tak ada gading yang tak retak, apabila ada kesalahan baik dalam
penulisan maupun penyampaian kami mohon maaf. Semoga makalah ini bias
memberikan u bagi kita semua wawasan baru kita. Amin.
E. DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi,
Abu, Sosiologi Pendidikan, Rineka
Cipta, 2000, Jakarta.
Maslikhah,
Quo Vadis Pendidikan Multikultur.
STAIN Salatiga Press,Salatiga,2007.
Umar
Tirtarahardja dan La Sula, Pengantar
Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta,1998
Utsman,
Kahar. Sosiologi Pendidikan, STAIN
Kudus, 2009, Kudus.
[1]
Kahar utsman, Sosiologi Pendidikan, STAIN
Kudus,Kudus,2009, hlm.1
[2] Ary gunawan, Sosiologi Pendidkan: suatu analisis sosiologi tentang pelbagai problem
pendidikan, rineka cipta, Jakarta,2000,hal.46
[3]
Op.cit,hlm.12
[4]
Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultur.STAIN Salatiga Press,Salatiga,2007,hlm.38
[5]
Umar Tirtarahardja dan La Sula, Pengantar
Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta,1998,hlm.300